Rabu, 05 Februari 2014

Leader


Hampir sebagian besar orang beranggapan bahwa sifat kepemimpinan itu sudah ada dari dalam diri yang merupakan bakat dan sudah terbentuk sehingga membutuhkan wadah yang baik dan tepat untuk dapat mengekspresikan jiwa kepemimpinan tersebut. Anggapan tersebut ternyata salah, ternyata jiwa kepemimpinan tersebut dapat dibentuk sendiri oleh manusia tanpa peduli apakah orang tersebut sudah berbakat dari lahir atau tidak. Menurut Ordway Tead, bahwa timbulnya seorang pemimpin, karena Membentuk diri sendiri, dipilih oleh golongan dan ditunjuk dari atas, artinya ia menjadi pemimpin karena dipercaya dan disetujui oleh pihak atasannya.
Dengan adanya pengertian tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan tidak mutlak hanya disebabkan oleh adanya bakat dari keterunan saja. Tiap manusia yang dilahirkan ke dunia mempunyai kesempatan untuk menjadi pemimpin.

Pengertian kepemimpinan itu sendiri adalah 
Robbins (1996)                     : kemampuan mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.
Gemmil dan Oakley (1992)  :  kepemimpinan adalah sebuah proses kerjasama antara anggota organisasi dalam merumuskan metode   baru untuk meningkatkan kualitas organisasi.
Psikologi dan jiwa kepemimpinan memiliki hubungan dan keterkaitan yang besar, sebagian besar pengekspresian jiwa yang ada didalam diri merupakan karekteristik kepribadian kita, hal ini dapat dilihat dari sikap atau respon kita dalam menghadapi masalah, bagaimana menyelesaikan masalah dengan baik dsb.
Seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik akan terlihat dari kondisi psikologi dan fisiknya, yaitu:
  1. Terus belajar : Pemimpin yang berprinsip menganggap hidupnya sebagai proses belajar yang tiada henti untuk mengembangkan lingkaran pengetahuan mereka
  2. Berorientasi pada pelayanan : Pemimpin yang berprinsip melihat kehidupan ini sebagai misi, bukan karir.  Ukuran keberhasilannya adalah bagaimana bisa menolong dan melayani orang.
  3. Memancarkan energi positif : Secara fisik pemimpin yang berprinsip memiliki mimik yang menyenangkan dan bahagia. Mereka optimis, positif bergairah, antusias,dan penuh harap. Mereka memancarkan energi positif yang mempengaruhi orang-orang di sekitarnya.
  4. Mempercayai orang lain : Pemimpin yang berprinsip mempercayai orang lain. Mereka yakin orang lain mempunyai potensi yang tak tampak. Namun tidak bereaksi secara berlebihan terhadap kelemahan-kelemahan manusiawi. Mereka tidak merasa hebat saat menemukan kelemahan orang lain. Ini membuat mereka tidak menjadi naif.
  5. Hidup seimbang : Pemimpin yang berprinsip bukan ekstrimis. ereka sadar dan penuh pertimbangan dalam tindakan. Ini membuat diri mereka seimbang, tidak berlebihan, mampu menguasai diri, dan bijak.
  6. Melihat hidup sebagi sebuah petualangan : Pemimpin yang berprinsip menikmati hidup. Mereka melihat hidup ini selalu sebagai sesuatu yang baru. Mereka siap menghadapinya karena rasa aman mereka datang dari dalam diri, bukan luar. Mereka menjadi penuh kehendak, inisiatif, kreatif, berani, dinamis dan cerdik.
  7. Sinergistik : Pemimpin yang berprinsip itu sinergistik. Mereka adalah katalis perubahan. Setiap situasi yang dimasukinya selalu diupayakan menjadi lebih baik. Karena itu, mereka produktif dalam cara baru dan kreatif.
Tidak dapat dipungkiri bahwa memang jiwa kepemimpinan merupakan bakat sejak lahir tetapi jiwa kepemimpinan juga dapat dibentuk. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk pesimis dan berkata bahwa kepimpinan hanya dimiliki untuk orang yang telah berbakat sejak dahulu. Jiwa kepemimpinan dapat dibentuk karena adanya dukungan-dukungan baik dari dalam dan luar, yaitu adanya kemauan untuk menjadi pemimpin, adanya keberanian untuk berpendapat, adanya keberanian untuk mensosialisasikan diri dengan lingkungan,adanya keberanian untuk menerima pendapat dari orang lain dan yang paling penting adalah adanya kesempatan baik waktu dan keinginan untuk mewujudkan semua itu.
Walaupun untuk menciptakan jiwa kepemimpinan tersebut membutuhkan waktu yang lama, tetapi jika ada keinginan maka jiwa tersebut akan muncul.






Sumber : Harian Ekonomi NERACA

PeNDAsPALA XIX


 Alhamdulillah segala puji bagi Allah tuhan seluruh alam, sholawat salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah melimpahkan taufiq hidayah kepada kita semua. Amin
Entah ., kenapa, mengapa, bagaimana, ya sudah., sedikit unek2 yang rela dibagi-bagi seperti ben*-Ben*, huhahaha .......

Sak-TIL About PENDASPALA XIX Mapala MITAPASA STAIN Salatiga

Kegiatan Pendidikan dasar pecinta alam merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh organisasi Mapala ( Mahasiswa Pecinta Alam ) MITAPASA di STAIN Salatiga yang bertujuan untuk merekrut anggota baru dan regenerasi pengurus kedepanya. pada pendaspala XIX kali ini panitia mengambil tema “Unity In Diversity For MITAPASA” dengan arti kurang lebih Bersatu dalam perbedaan untuk MITAPASA. Jelasnya, tema ini mengandung makna yang lebih luas seperti halnya Bhineka tunggal ika, mulai dari perbedaan karakter, latar belakang dan perilaku dari masing-masing anggota baru, dengan harapan dari  perbedaan itu, anggota baru dan lama dapat bersatu didalam organisasi ini.

Acara ini dilaksanakan pada tanggal 23-26 Januari 2014 untuk materi ruang bertempat di kampus I STAIN Salatiga dan 28 Januari- 02 Febuari 2014  adalah materi lapangan di Gunung Ungaran yang di ikuti oleh lima peserta yaitu Abu Yazid PAI’13, Sholeh Rubiyanto SKI’13, Dewi Oktavia Ni’ami PS’13, Muhammad At-Torriq PAI’13 dan Nurul Fitrianingsih PAI’11.

Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT dan kerja keras panitia dari pra sampai pasca acara, semua berjalan tanpa ada halangan apapun alias LanCiiiiiirrr,. Walau terkadang saat di lapangan kami hanya merasa kedinginan akibat cuaca yang sangat wow, tapi semua itu tak memutuskan semangat panitia ataupun peserta, kekompakan antar satu dengan yang lain jelas terlihat, tak ada kata IREN dalam acara trsebut.Waktunya begini ya begini, begitu ya begitu .,hehe

Mengingat  yang  tertera pada  ALQUR’AN,surah AR RUM ayat 41,,kami semakin bersemangat & bersungguh-sungguh dalam menjalani pendidikan dasar (PENDASPALA) XIX, coZ bukan hanya  mencetak kader-kader pecinta alam yang tangguh ,,yang tanggap ,yang peka terhadap perubahan lingungan,tetapi juga menumbuhkembangkan rasa kekeluargaan yang tinggi di antara peserta & panitia ,yang belum pernah di dapatkan di lingkungan luar,,kami mengarungi berbagai rute yang memacu adrenalin para peserta & panitia,, bukan hanya naik GunUng, ,masuk gua saja yang kita lakukan,, tetapi kita juga menggali lebih dalam lagi tentang lingkungan hidup kita yang kaya akan SDA.melewati indahnya kebun teh kampoeng,,yang asri dan sejuk  dengan suasana pegunungannya ,asap kabut yang turun menambah rasa bersyukur kami kepada sang pencipta,, berbeda dengan kota yang asap turun bukan asap kabut,, melainkan asap kendaraan bermotor yang cuman menambah polusi & menambah dampak-dampak yang mengancam kelestarian lingkungan.

Terimakasih untuk semua pihak yang membantu , mulai dari panitia, anggota, alumni dan tamu undangan yang telah membantu terlaksananya kegiatan pendaspala XIX ini. Semoga semua anggota baru dapat menjaga kesolitan satu angkatan maupun kepada angkatan sebelum-sebelumnya, sehingga apa yang menjadi tema kegiatan PENDASPALA kali ini benar-benar terwujud dalam kehidupan berorganisasi sehari-hari., yang bisa membuat MITAPASA semakin JAYA.,.
Amin..


Salam Lestari..!!








iler & cuLun' 14