Kamis, 28 Maret 2019

PENGUMUMAN PEMENANG LOMBA ESAI LINGKUNGAN

Assalamulaikum Wr.Wb.
Salam Lestari...!!!

Berikut adalah hasil Presentasi 10 Esai Terbaik pada Lomba Esai Lingkungan Mapala MITAPASA dalam rangka memperingati Hari Hutan Sedunia 2019.

Kategori Pelajar

NO NAMA ASAL JURI 1 JURI 2 JURI 3 Total
1 SRI SETYANINGSIH MAN 2 SEMARANG 83 90 85 258 Juara 1
2 IQBAL ISWANDARU ARMAPALA KENDAL 80 88 82 250 Juara 2
3 THOYIBAH MAN SALATIGA 80 86 80 246 Juara 3
4 MARKHAMAH MAN 2 SEMARANG 82 85 75 242
5 MUHAMMAD NABIL FADHILA KOMUNITAS BELAJAR QARYAH THAYYIBAH 75 86 80 241
6 SOVI RATNASARI SMA N 1 KLERO 80 85 75 240
7 NOVIANA HILMA 'AYUNI MAN SALATIGA 80 75 78 233
8 FAHIMA 'ALIMATUSH SHOLICHAH KOMUNITAS BELAJAR QARYAH THAYYIBAH 75 70 72 217
9 SANIA ACHMAD KOMUNITAS BELAJAR QARYAH THAYYIBAH 73 73 70 216

Kategori Mahasiswa

NO NAMA ASAL JURI 1 JURI 2 JURI 3 Total
1 UNTUNG FARCHAN RAMADHANI IAIN SALATIGA 88 88 90 266 Juara 1
2 WINARNI WAHYUNINGSIH IAIN SALATIGA 78 90 85 253 Juara 2
3 ZALMA ANISA NURAFIFAH UKSW 90 76 82 248 Juara 3
4 AULIA FATRA KAMALIN UIN WALISONGO 85 73 78 236
5 MUHAMMAD KHOERUDDIN BUKHORI UIN WALISONGO 88 68 78 234
6 TANTRIA GANISWARA IAIN SALATIGA 85 65 80 230
7 ZEBRA SULISTIYANI IAIN SALATIGA 80 75 70 225
8 SEVIYANTI IAIN SALATIGA 78 70 75 223
9 QUINNY ADINDA CAHYANI IAIN SALATIGA 75 70 78 223
10 ELZA FARENZA RAHMAWAN IAIN SALATIGA 0 0 0 0

Bagi juara 1, 2 dan 3 diwajibkan hadir pada acara Seminar Nasional Memperingati Hari hutan Sedunia sekaligus penyerahan penghargaan Lomba yang diselenggarakan pada :
Hari, tanggal   :  Sabtu, 30 Maret 2019
Pukul               : 08.00 – 12.00 WIB
Tempat            : Auditorium Kampus 1 IAIN Salatiga
Demikian pengumuman ini kami sampaikan, jika terdapat kekurangan kami mohon maaf.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb
Contact Person : Ika (0838 7320 2237)

Rabu, 27 Maret 2019

PENGUMUMAN 10 TERBAIK ESAI LINGKUNGAN

Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam Lestari...!

Diberitahukan kepada seluruh Peserta Lomba Esai Lingkungan Peringatan Hari Hutan Sedunia 2019 yang diselenggarakan oleh Mapala MITAPASA IAIN Salatiga bahwa nama - nama dibawah berikut ini adalah Finalis 10 Terbaik Esai Lingkungan Peringatan Hari Hutan Sedunia.

Kategori Mahasiswa
NO NAMA ASAL NILAI
1 UNTUNG FARCHAN RAMADHANI IAIN SALATIGA 90,6
2 SEVIYANTI IAIN SALATIGA 90
3 QUINNY ADINDA CAHYANI IAIN SALATIGA 90
4 AULIA FATRA KAMALIN UIN WALISONGO 90
5 ZEBRA SULISTIYANI IAIN SALATIGA 89,6
6 TANTRIA GANISWARA IAIN SALATIGA 89,3
7 ELZA FARENZA RAHMAWAN IAIN SALATIGA 88,3
8 WINARNI WAHYUNINGSIH IAIN SALATIGA 87,3
9 MUHAMMAD KHOERUDDIN BUKHORI UIN WALISONGO 86,63
10 ZALMA ANISA NURAFIFAH UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 86,6

Kategori Pelajar

NO NAMA ASAL NILAI
1 SRI SETYANINGSIH MAN 2 SEMARANG 86,6
2 IQBAL ISWANDARU ARMAPALA KENDAL 85
3 SANIA ACHMAD KOMUNITAS BELAJAR QARYAH THAYYIBAH 83,3
4 SOVI RATNASARI SMA N 1 KLEGO 78,3
5 MARKHAMAH MAN 2 SEMARANG 76,6
6 MUHAMMAD NABIL FADHILA KOMUNITAS BELAJAR QARYAH THAYYIBAH 76,6
7 THOYIBAH MAN SALATIGA 70,8
8 FAHIMA 'ALIMATUSH SHOLICHAH KOMUNITAS BELAJAR QARYAH THAYYIBAH 70,8
9 NOVIANA HILMA 'AYUNI MAN SALATIGA 75


Selamat kepada para finalis!!
Finalis 10 Esai Terbaik diwajibkan hadir pada acara Presentasi Esai yang akan diselenggarakan pada:
Hari, tanggal : Jumat, 29 Maret 2019
Pukul             : 07.30 - 11.00 WIB
Tempat           : Auditorium Gd. K.H. Ahmad Dahlan Kampus 3 IAIN Salatiga
Kriteria Penialain Presentasi:
  • Performa presentasi
  • Penguasaan wawasan lingkungan
  • Kekreatifan ide
  • Durasi waktu maksimal 7 menit
Persiapkan diri kalian! Semangat...

Contact Person: 
Ika (0838 7320 2237) 

Selasa, 05 Maret 2019

LOMBA ESAI LINGKUNGAN

Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam Lestari..!!

Kami mengundang seluruh mahasiswa dan pelajar untuk memeriahkan Peringatan Hari Hutan Sedunia 2019 yang diselenggarakan oleh Mapala MITAPASA dengan serangkaian kegiatan berupa Seminar Nasional Hari Hutan Sedunia dan Lomba Esai Lingkungan untuk  mahasiswa dan pelajar.
Pelaksanaan
Lomba Esai Lingkungan
Hari/tanggal     : Sabtu, 29 Maret 2019
Pukul               : 08.00 WIB – 12.00 WIB
Tempat             : Auditorium Gd. KH. Hasyim Asyari kampus 3 IAIN Salatiga

Seminar Nasional Hari Hutan Sedunia
Hari/tanggal     : Sabtu,30 Maret 2019
Pukul               : 08.00 WIB – 12.00 WIB
Tempat            : Auditorium kampus 1 IAIN Salatiga

Pada kegiatan ini kami mengusung tema "Hutan Kritis, Krisis Kehidupan".
Berikut ketentuan-ketentuan Lomba Esai Lingkungan:
Ketentuan Peserta
1.     Peserta merupakan mahasiswa dan siswa.
2.      Peserta lomba esai merupakan individu.

Ketentuan Esai
1. Ketentuan Esai
·         Huruf Times New Roman, size 12, spasi 1,5, alignment Justify
·         Ukuran kertas A4 dengan margin 4,4,3,3
·         Panjang esai 3 – 5 halaman
·         Bentuk file PDF dengan format penulisan : NAMA/INSTANSI/JUDUL ESAI
2. Esai memuat unsur:
·         Pendahuluan (identifikasi masalah)
·         Pembahasan (analisis masalah)
·         Penutup (kesimpulan dan solusi yang ditawarkan)
·         Daftar pustaka
3. Memilih salah satu subtema dibawah ini:
·         Pandangan dunia terhadap hutan Indonesia
·         Kontribusi mahasiswa/siswa terhadap pelestarian lingkungan
·         Kebijakan pemerintah tentang perlindungan hutan Indonesia
·         Implikasi pertumbuhan industri terhadap deforestasi hutan
·         Tanggapan mahasiswa terhadap pengelolaan lingkungan dan kebersihan kampus IAIN Salatiga
4.      Esai ditulis dengan Bahasa Indonesia yang baik dan sesuai ejaan yang telah disempurnakan (EYD) dan tidak mengandung SARA.
5.      Esai merupakan karya asli/orisinil dan belum pernah dipublikasikan.

Ketentuan Lomba
1.      Pendaftaran dimulai pada tanggal 1 – 25 Maret 2019
2.      Batas pengumpulan tanggal 25 Maret 2019 pukul 20.00 WIB
3.      Esai 10 terbaik akan diumumkan pada tanggal 27 Maret 2019
4.      Presentasi esai 10 terbaik dilaksanakan pada 29 Maret 2019 di auditorium Gd. K.H. Hasyim Asyari Kampus 3 IAIN Salatiga.
5.      Penentuan Juara 1, 2, 3 akan diumumkan setelah presentasi.
6.      Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak bisa diganggu-gugat.
7.      Peserta boleh mengirimkan esai maksimal 2 judul

Kriteria Penilaian
1. Kesesuaian dengan tema.
2. Gaya bahasa dan penyajian isi gagasan.
3. Interaksi: komentar atau opini pribadi dalam esai yang diterbitkan.

Cara Pendaftaran:
1. Isi formulir pada link ini atau buka blog Mapala Mitapasa > cari Pengumuman Lomba Esai Lingkungan
2.  Uplod foto 3x4, Kartu Mahasiswa/Kartu Pelajar, dan Esai.

HADIAH
Pemenang: Trophy + Uang Pembinaan + Sertifikat +Tiket Seminar Nasional
Seluruh Peserta mendapatkan E-Sertifikat

Senin, 18 Februari 2019


MAPALA MITAPASA SUKSES RAIH JUARA DALAM LOMBA PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK

(RAIH JUARA : Tim Mapala MITAPASA Meraih Juara Satu dan Dua Dalam Lomba Pengolahan Limbah Plastik di Universitas Pancasakti Tegal. Sabtu (16/02))

Plastik menjadi salah satu bahan yang banyak digunakan untuk pembuatan berbagai produk kebutuhan manusia. Misalnya, menjadi kantong belanja, botol minuman, kemasan produk, dan lain sebagainya.  Sebagian besar plastik terbuat dari minyak bumi yang dipanaskan. Hal ini mengubah molekul minyak tersebut menjadi polimer termo-plastik yang biasa digunakan untuk berbagai keperluan industri. Proses tersebut melalui tempaan karbon yang kuat. Rantai karbon tersebut sulit untuk dihancurkan sehingga membutuhkan energi besar untuk dapat melakukaannya. Alam tidak dapat melakukan pekerjan itu secara alami, sehingga tidak ada organisme di muka bumi yang dipersiapkan untuk menangani masalah plastik. Dikutip dari BBC.com sampah plastik khususnya dalam bentuk kantong membutuhkan waktu 20 hingga 1.000 tahun untuk dapat terurai. Padahal , jumlah sampah plastik dari hari ke hari senantiasa meningkat. Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun. Dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Padahal ketika sampah plastik masuk ke laut, mereka dapat terbelah menjadi partikel – partikel kecil yang disebut microplastic dengan ukuran 0,3 – 5 mm. Microplastic inilah yang sangat mudah dikonsumsi oleh hewan laut. Seperti ikan.
Dalam rangka memperingati Hari Sampah Nasional, UKM MAPAKTI ( Mahasiswa Pecinta Alam Pancasakti) Tegal menyelenggarakan Lomba Pengolahan Limbah Plastik dengan tema “Menuju Lingkungan yang Bersih dan Sehat dengan Pengolahan Sampah di Era Milenial”. Pada kegiatan tersebut Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) MITAPASA Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga sukses menyabet juara satu dan juara dua. Lomba yang diselenggarakan pada Sabtu (16/02) itu diikuti oleh mahasiswa dan pelajar regional  Se – Jawa.
Lomba tersebut dibagi menjadi dua kategori yaitu mapala dan pelajar, yang masing – masing memperebutkan juara satu, dua, dan tiga. Sebelumnya seminar mengenai pengelohan limbah plastik menjadi pembuka pada acara lomba tersebut. “Tujuan diadakan lomba ini adalah untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama, menumbuhkan rasa peduli pada masyarakat terhadap lingkungan, memperkenalkan UKM Mapakti pada khususnya dan Universitas Pancasakti pada umumnya serta membantu masyarakat dalam mengelola limbah plastik yang menganggu keindahan tata kota” ujar ketua panitia lomba, Risqita Novika Ambar Sari.
Pada perlombaan ini Mapala MITAPASA mengirimkan dua tim. Tim pertama beranggotakan Siti Ika Nuraini dan Wahidatul Isnaini, sedangkan tim kedua beranggotakan Cholis Nur Cahyo dan Tanti Yuniarti. Tim pertama membuat karya lampu tidur dari sendok plastik bekas dan meraih juara dua. Sedangkan  tim kedua dengan karya Sandal dari plastik  bekas yang meraih juara pertama. Proses pembuatan kedua karya tersebut menggunakan barang – barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi, misalnya sendok plastik dan kantong plastik bekas  yang diambil dari tempat sampah kemudian dicuci hingga bersih, lalu dikeringkan dan setelah kering kemudian di rangkai menjadi  sebuah karya seni.
“Alhamdulillah, semoga dengan perlombaan ini dapat meningkatkan keilmuan dan keterampilan anggota MITAPASA dibidang lingkungan hidup serta dapat mengharumkan nama IAIN Salatiga tercinta” ujar Nur Colis Ketua Umum Mapala MITAPASA.

Rabu, 30 Januari 2019

Manajemen Ekspedisi Susur Gua

Dok: Pendidikan spesialisasi anggota muda divisi caving

Sebagai organisasi pecinta alam tentunya memiliki potensi besar untuk melakukan ekspedisi yang nantinya dapat kita tuangkan dalam bentuk laporan yang mungkin dapat berguna bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan.

Sebelum mengenal bagaimana managemen ekspedisi susur gua, mari kenal dua istilah dari kata managemen dan juga ekspedisi.
Manajemen adalah suatu proses yang sistematis melalui POAC (planning organizing, actuating, controlling) untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan ekspedisi sendiri memiliki arti suatu perjalanan jauh dan panjang dengan maksud dan tujuan tertentu.

Dari pengertian dari dua kata tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen Ekspedisi adalah suatu perjalanan yang dilakukan seorang atau sekelompok orang yang pengelolaannya secara sistematis untuk tujuan tertentu.

Dalam sebuah manajemen ekspedisi, tidak dapat dipungkiri bahwa suatu kegiatan susur gua, merupakan sebuah kegiatan petualangan yang menantang dan penuh resiko, apalagi susur gua karena tak ada yang tau keadaan gua kecuali orang yang berada didalam gua itu sendiri. Maka dari itu dalam materi ekspedisi ini memberikan gambaran untuk menunjang persiapan yang matang sebelum melakukan ekspedisi.
Macam-macam ekspedisi:
·         ekspedisi yang bersifat ilmiah
·         ekspedisi yang bersifat semi ilmiah
·         ekspedisi yang bersifat petualangan

Untuk kalangan mahasiswa pecinta alam, biasanya yang dilakukan adalah perjalanan yang bersifat semi ilmiah karena disini menggabungkan jiwa-jiwa petualangan dan predikat manusia sebagai masyarakat ilmiah. Suatu ekspedisi yang baik haruslah direncanakan dan dipersiapkan dengan matang.
Dalam manajemen ada 3 fase yaitu :
1.      PRA KEGIATAN
·         Menentukan program dan tujuan ekspedisi untuk melakukan ekspedisi,
·         Pembentukan Tim
·         Pembentukan ketua tim,
·         Pembentukan kepanititiaan sesuai tugas masing-masing.
·         Mengurusi segala administrasi, seperti perizinan, rekomendasi, dll.
·         Pencarian dana
·         Menyiapkan operasionalnya, seperti latihan fisik, latihan beban, dan latihan lapangan.
·         Memahami materi caving secara mendalam
·         Menyiapkan materi penunjang, seperti P3K, PPGD,SURVIVAL,dll
·         Ceking akhir sebelum pemberangkatan.

 2. KEGIATAN
Melaksanakan apa-apa yang harus dicapai di dalam ekspedisi tersebut dan menjaga kekompakan tim. Diharapkan menyampaikan kegiatan pada instansi-instansi setempat yang berhubungan dengan kegiatan mulai dari bupati sampai – dusun dan upayakan agar komunikasi dengan kepolisian setempat tetap lancar.
3.      PASCA KEGIATAN

  • Pembuatan laporan hasil kegiatan
  • Evaluasi
  • Mengadakan seminar hasil ekspolarasi gua.
Itulah hal-hal penting mengenai manajemen sebuah ekspedisi.
Semoga bermanfaat
Salam Speleo...!

SUNARTI (PINUS)
NTA: AT.160794.XXIII.173.PA

TeknikPrusiking

ascending descending dengan prusiking 

Prusiking adalah kegiatan yang biasa dilakukan oleh penggiat alam seperti pramuka atau pencita alam. Prusiking menjadi salah satu materi dasar dalam ilmu caving karena kegiatan prusiking bisa membantu seseorang dalam menyusuri gua vertical. Selain menggunakan alat srt, perusiking sangatlah membantu seseorang bisa mencapai suatu ketinggian tebing ataupun selainnya yang tinggi. Perusiking tidak hanya berguna bagi seorang caver, tetapi juga digunakan dalam pendakian, cayooneering, dan selainnya.

Prusiking adalah kegiatan menaiki tali dari bawah keatas menggunakan dua buah tali kecil(prusik). mungkin beberapa dari kalian mengira prusik adalah nama dari sebuah alat yang disebut tali prusik dan ternyata bukan. Prusik merupakan nama sebuah simpul tali yang digunakan untuk menjerat tali karmantel ketika dibebani tanpa merusak karmantel selain itu simpul prusik juga mudah untuk dilepas. sedang tali yang kita gunakan untuk simpul prusik adalah sling karmantel atau potongan karmantel.

prusiking digunakan ketika tebing yang kita panjat hampir tidak memiliki pijakan atau menaiki jembatan dengan tali.
Dalam meningkatkan keamanan dalam berkegiatan prusiking alat yang kita pergunakan tidaklah jauh berbeda dari repling, yaitu :
Dalam meningkatkan keamanan dalam berkegiatan prusiking alat yang kita pergunakan tidaklah jauh berbeda dari repling, yaitu :
-              tali karmantel,
-              webbing atau sit harness,
-              sarung tangan,
-              helm,
-              dan carabiner
-              sling karmantel (dengan simpul prusiknya).
Cara penggunaan alat
Sebelum kita menaiki dengan cara perusiking, kita terlebih dahulu memasang webing dengan cara :
1.  Ukur Panjang tali webing dengan sama Panjang, setelah sama ikat pada pinggang, dan selipkan kedua pangkal paha dari depan ke belakang.
2. Ketika webing sudah terpasang dengan benar, pasang tali perusik pada tali karmantel dengan menggunakan simpul jangkar.
3.  Setelah itu pasang karabiner skru pada webing dan tali perusik pada bagian atas.
4.  Pakai semua helm, dan sarung tangan supaya aman.
Demikian artikel perusiking, semoga bermanfaat bagi kita semua.



SUNARTI (PINUS)
NTA.AT.160794.XXII.173.PA

Mencari Hal Baru di Dunia Caving

Anggota Mitapasa akan memasuki gua

Penelusuran gua atau bisa disebut Caving merupakan olahraga atau kegiatan menjelajah gua, dari sini kita akan mengenal lebih jauh tentang gua.
Gua merupakan Lorong atau lubang yang terbentuk secara alami tanpa sentuhan manusia, gua juga ada 2 jenis yaitu vertical dan horizontal, contohnya di gua Kiskendo, tepatnya di desa Trayu, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. dengan tujuan latihan medan caving anggota muda mapala Mitapasa angkatan tahun 2017 di Kiskendo sudah bukan tempat asing lagi dikarenakan diwilayah tersebut sudah menjadi tempat latihan medan dan juga tempat wisata . disana kita bisa memasuki gua vertical dan horizontal. Di gua vertikalnya lumayan cukup dalam sekitar ±17 meter. Untuk memasuki gua tersebut kita harus mengetahui etika atau sopan santun dan  harus menggunakan alat-alat caving seperti descender grigi untuk turun kedalam gua dan dengan set lengkap yang sudah diuji SOP nya untuk memasuki gua karena alat tersebut juga nyawa dari sang pemakainya. Dari biota disekitar gua vertical jarang ditemukan tetapi untuk lingkungn sekitar masih asri ada juga akar hidup yang mungkin sudah berumur puluhan tahun, terdapat juga ornament gua yang kebanyakan sudah mati karena sentuhan pengunjung kiskendo.

Di Kiskendo sendiri juga terdapat Gua Horizontal ada sekitar 5 gua kecil-kecil di tempat wisata Gua Kiskendo, yaitu Gua Lawar, Gua Kempul, Gua Tulangan, Gua Kampret, dan Gua Pertapaan.  Jarak antara satu gua dengan gua lain tidak jauh. Namun untuk menuju ke masing-masing gua tersebut, jalannya menurun dan licin. Harus ekstra hati-hati. Dikarenakan cuaca saat kita menjelajah gua tersebut tidak mendukun ,Tidak semua gua kita masuki hanya gua lawar, gua kampret dan gua tulangan untuk biota gua horizontal masih sama yaitu kelelawar burung wallet mungkin tapi tidak banyak, serangga-serangga dalam gua, dan juga ada ular karena di gua horizontal tersebut ber tipe basah atau terdapat aliran sungai didalam gua, dengan suhu lembab didalam, dengan penerangan menggunakan headlamp kita bisa melihat dalam gua tersebut yang masih banyak ornament hidup didalam gua horizontal tersebut karena ada gua yang jarang dimasuki atau jarang dijamah seseorang ya mungkin dikarenakan jalur masuk gua tersebut adalah sungai. 



M.SIFA KURNIA (SEKOP)
NTA: AT.160794.XXIII.183.PA

Latihan Medan Caving Gua di Kiskendo

Dok: Latihan medan caving di Kiskendo

Salam Lestari…!!!
Assalamu’alaikum wr.wb

Diawal bergabung dengan Mitapasa, saya dan teman-teman Mapala MITAPASA melakukan kegiatan latihan medan di Gua Kiskendo yang berada di Semarang. Gua bisa diartikan sebagai lubang alami dibawah tanah yang dapat dimasuki oleh manusia. Gua adalah bentukan alam yang terbentuk sejak ribuan bahkan jutaan yang lalu. Menulusuri gua harus disertai kesadaran, bahwa kesanggupan dan keterampilan pribadi tidak untuk dipamerkan, begitupun sebaliknya ketidakmampuan tiidak perlu ditutup tutupi hannya karena malu. Lalu kegiatan penulusuran gua bisa dikatakan caving. Kemarin kita menelusuri gua kiskendo yaitu gua vertical, di bawah sini ada foto foto pas kegiatan saya dan teman teman ketika melakukan kegiatan latihan medan.

Abiotik dan biotik saya dapatkan di gua  kiskendo yaitu, pertama abiotik yang ada di gua kiskendo saya melihat ada air, tanah, batu, udara. Kemudian yang biotik saya melihat ada tumbuhan liar, serangga, kelelawar. Ornament yang saya tangkpa di gua kiskendo ada ornamaen gordeng, stalagmite, stalagtit, pilar, balkon. Pengalaman yang saya dapatkan setelah menulusuri gua kemarin saya dapat tambahan pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat untuk kelak masa depan saya nanti, dan juga senang bisa langsung mengaplikasikan materi caving turun ke gua yang sebenarnya.

Kita harus menjaga kelestarian alam di bumi ini seperti kita menjaga rumah kita sendiri. Banyak ulah manusia yang tidak bertanggung jawab telah merusak alam dan kelestarian di sekitar kita. Seperti gua yang saya lihat kemarin di gua kiskendo, bayak yang sudah mati karena sentuhan tangan ataupun kaki manusia yang menyentuh ornamen ornamen gua dan ada coret coretan di dalam gua hingga ada sampah yang tertinggal di gua. Kita seharusnya bisa menjaganya agar tetap hidup, Karena pembentukan gua tersebut tidak sebentar, pembentukan gua tersebut sangat lama sekali hingga berjuta juta tahun ia bisa menjadi ornament yang sangat indah, oleh karena itu kita harus menghargai dari pembentukan alam itu sendiri.

Mungkin itu pengalaman saya ketika menyusuri gua di kiskendo, semoga bermanfaat bagi kalian yang melihat artikel saya  ini, bila ada salah pengetikkan atau kesalahan yang saya tidak disengaja maupun disengaja mohon dimaklumi.


Wassalamu’alaikum wr.wb

RIDHO ICHLASUL AMAL (OKUT)
NTA: AT.160794.XXIII.185.PA


Tips-tips Masuk Gua

Caver memasuki gua vertikal

Susur gua atau jelajah gua (Inggris caving) adalah olahraga rekreasi menjelajahi gua. Tantangan dari olahraga ini tergantung dari gua yang dikunjungi, tetapi seringkali termasuk negosiasi lubang, kelebaran, dan air. Pemanjatan atau perangkakan sering dilakukan dan tali juga diguanakan di banyak tempat.

Tidak semua orang dapat melakukan penelusuran goa. Caving tidak seperti mendaki gunung yang hampir setiap orang bisa melakukan. Tidak hanya dengan berbekal kekuatan fisik saja tetapi juga banyak perbekalan yang dibutuhkan seperti harus mengerti SOP masuk goa, sosiologi pedesaan dengan masyarakat disekitar goa dan masih banyak lagi.

Namun banyak para Cavers pemula yang baru mengetahui tentang cara-cara memasuki goa yang sesuai SOP, butuh kekuatan besar untuk mengalahkan ketakutan para Cavers pemula. Dan inilah beberapa tips memasuki goa. Yang pertama siapkan mental anda kuasai materi yang berhubungan dengan kegiatan. Kedua persiapkan hal-hal yang penting seperti helm,sepatu boots, coverall,headlamp dan alat-alat yang digunakan untuk penelusuran goa. Ketiga ormed tempat yang akan dijelajahi (untuk goa vertikal  membuat backup dan ancor terlebih dahulu, saat turun goa ormed pijakan yang tepat). Keempat masuk dan jelajahi goa dengan santai jangan panik tetap kuasai medan dan materi-materi, jika melihat ornamen yang masih hidup (masih terdapat kristal-kristal dan tetesan air) jangan disentuh karena dapat mengakibatkan ornamen tersebut mati, dan jika bertemu hewan buas atau yang belum pernah ditemui sebelumnya tetap tenang jangan tergesa-gesa karena dapat membahayakn diri sendiri. Dan yang paling penting adalah tetap penuhi SOP penelusuran goa.

Selamat melakukan penelusuran goa para Cavers. 
Beberapa tips diatas semoga bermanfaat. 
Terimakasih. Salam Speleo !!!


SITI IKA NURAINI (CANTING)
NTA: AT.160794.XXIII.184.PA