Selasa, 18 Desember 2018


PENGUMUMAN HASIL SELEKSI
CALON ANGGOTA MAPALA MITAPASA 2018

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu
Salam Lestari !
Puji syukur kehadirat Allah Subhanallahu Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga kami sebagai panitia PENDASPALA XXIV dapat melaksanakan seleksi yang telah dilaksanakan pada tanggal 14-16 Desember 2018 yang berupa Screening dan Tes fisik.
Dengan ini, kami sebagai Panitia PENDASPALA XXIV mengumumkan nama-nama peserta yang lolos tahap seleksi sebagai berikut :
1. Agus Triyono
2. Ahmad Agil Kurnia
3. Al Falaq Bihorinal Huda
4. Cholis Nur Cahyo
5. Khoeroni Nugroho
6. Mufti Andri Wibowo
7. Mukhammad Nasir
8. Ni'matul Aliyah Fajri Utami
9. Oktavia Anggraeni
10. Tanti Yuniarti
11. Wahidatul Isnaini
12. Zarifah Arlinda Putri
   
          Bagi peserta yang lolos tahap seleksi dimohon memberikan konfirmasi kesanggupan keikutsertaan selama kegiatan berlangsung sampai selesai, dalam waktu 1 x 24 Jam setelah hasil ini diumumkan. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.

CP : 085848250197 / Sukma Widyaningtyas
        087734212147/ Sri Wahyuning

Senin, 17 September 2018

Bersama PKD Mapala Jawa Tengah, Mitapasa Ikuti Konservasi Laut


Kekayaan alam Indonesia merupakan salah satu aset untuk generasi penerus bangsa yang patut dijaga mulai hari ini, esok, dan selamanya. Namun pada kenyatannya melindungi dan melestarikan alam tak semudah membalikkan telapak tangan.
Kali ini, Mapala Mitapasa ikuti kegiatan konservasi laut di  Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara selama lima hari, (7-11/9). Konservasi laut berupa penanaman (transplantasi) terumbu karang ke laut ini digagas oleh Pusat Koordinasi Mapala Jawa Tengah yang bertajuk “Save Karimun Jawa Coral Reefs”.
Konservasi yang diikuti oleh 20 mahasiswa dari berbagai Mapala Se-Jawa Tengah ini dilatar belakangi oleh banyaknya kerusakan terumbu karang di sekitar kepulauan Karimun Jawa serta banyaknya warga sekitar yang tidak tahu akan pentingnya keberadaan terumbu karang. Kerusakan ini disebabkan oleh kapal-kapal tongkang milik investor yang biasa berlabuh di daerah tersebut.
Ketua panitia, Haidar Mahameru Hikamatiar dari Mapala Argajaladri Unissula menjelaskan tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk menyelamatkan terumbu karang sebagai salah satu komponen pendukung biota laut lainnya dan mengedukasi masyarakat sekitar akan pentingnya terumbu karang bagi kesejahteraan manusia.
Upaya penyelamatan terumbu karang tersebut juga dilakukan dengan mengusut dan menolak keras kapal-kapal tongkang tersebut agar tidak kembali berlabuh disekitar perairan kepulauan Karimun Jawa.
 “Jika warga sekitar sadar akan pentingnya karang maka kapal tongkang yang masuk perairan konservasi bisa dihadang bersama – sama,” jelas Haidar.
Perwakilan dari Mapala Mitapasa IAIN Salatiga yaitu Bachtiar Rahman menjelaskan bahwa selain kegiatan transpalantasi terumbu karang ada pula kegiatan sosialisasi kepada warga sekitar Desa Kemujen.
 “Selain kegiatan transplantasi terumbu karang, ada pula sosialisasi kepada warga  Kemujen terkait pelarangan kapal tongkang yang berlabuh di desa dan sosialisasi ini bekerja sama dengan Balai Taman Nasional,” tutur Bachtiar.
Konservasi laut ini berhasil menanam 65 terumbu karang yang ditanam dengan cara menyelam (diving) menggunakan model jaring besi dan beton semen sebagai media transplantasinya dengan kedalaman 3-6 meter. Adapun teknik yang digunakan yaitu teknik transplantasi fragmentasi yakni dengan cara mematahkan skeleton karang hidup dan meletakkannya pada media baru. Jenis terumbu karang yaitu Acropora Cervicurnis yaitu terumbu karang yang berbentuk seperti pipa kecil atau tanduk kijang dan berwarna cokelat muda. Jenis terumbu karang ini dapat hidup pada kedalaman 3 – 15 meter dengan kondisi air yang jernih dan tidak berpolusi. (NC/Red)

Selasa, 28 Agustus 2018

Wonderful Merbabu

Sumber: cnnindonesia

Gunung Merbabu adalah gunung tertinggi nomor 5 di Jawa Tengah setelah Gunung Slamet, Gunung Sumbing, Gunung Lawu, dan Gunung Sindoro. Gunung Merbabu tergolong gunung yang tidak aktif dengan ketinggian 3142 mdpl, yang berada pada perbatasan antara Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Semarang. Terdapat 5 jalur pendakian yang resmi di Gunung Merbabu yaitu via Selo, Wekas, Suwanting, Cuntel, dan Thekelan.
Keindahan Gunung Merbabu selalu mengundang untuk kembali lagi menaklukan puncak Syarif, puncak Kenteng Songo, dan puncak Triangulasi. Dari puncak Gunung Merbabu kita dapat melihat gunung-gunung gagah di Jawa Tengah seperti Tripel S (Slamet, Sindoro, Sumbing) dan tidak lupa gunung tetangga yaitu Gunung Merapi. Selain dari puncaknya Gunung Merbabu mempunyai sisi lain keindahan yaitu dari padang rumput sabana yang sangat indah dan memanjakan mata kita tentunya selalu mengundang kembali untuk mengunjunginya.
Gunung Merbabu sekarang memang indah tetapi merbabu yang sekarang tidak seindah yang dulu. Apalagi kalau bukan sampah penyebabnya, setelah mendaki gunung sudah menjadi hal yang biasa bagi kebanyakan orang - orang tentunya konsumsi sampah di jalur pendakian semakin banyak pula. Kita sebagai pegiat alam setidaknya mengingatkan para pendaki yang awam yang memang hanya semata-mata untuk menikmati keindahan alam. Alangkah lebih baiknya jika kita bisa mengajak mereka untuk melakukan bersih gunung.
Memang banyak komunitas - komunitas yang sudah membantu melestarikan Gunung Merbabu dengan beragam cara yang mereka lakukan seperti bersih jalur, tanam pohon, memberi trashbag sampah kepada para pendaki, dan masih banyak lagi. Selain komunitas banyak pula OPA (Organisasi Pecinta Alam) di sekitar gunung merbabu yang ikut memiliki Gunung Merbabu.
 Dari segi flora dan fauna, Gunung Merbabu memiliki flora dan fauna yang cukup beragam. Untuk fauna yang paling terkenal di Gunung Merbabu tidak perlu ditanyakan lagi pasti para pendaki setuju memilih monyet. Untuk mengetahui lebih banyak flora dan fauna simak artikel berikutnya ya...

Oleh:
Rizal Irkhamnanto (Bobo)

Plastik Perusak !



Sampah plastik bukanlah hal yang tabu lagi untuk dibicarakan. Di Indonesia bahkan dunia sampah plastik ini sudah menjadi permasalahan yang cukup besar. Bagaimana tidak, semua hal dalam hidup kita sehari – hari tidak lepas dari pemakaian plastik. Bungkus makanan, kantong plastik, botol minum plastik, dan masih banyak lagi. Kebanyakan dari kita mengerti bahwasanya plastik itu adalah sampah yang paling sulit terurai. Tapi mengapa masih saja banyak yang membuang plastik sembarangan ?

   Di tanah, di laut, di sungai, di jalanan banyak sekali berserakan sampah plastik. Banyak makhluk yang dirugikan karena sampah plastik ini. Di laut, banyak hewan - hewan laut yang memakan sampah plastik dan akhirnya mati, biota - biota laut banyak yang mati karena pencemaran sampah plastik ini. Di sungai, menghambat aliran sungai dan salah satu penyebab banjir.  Bagaimana sih cara untuk mengurangi sampah plastik yang ada?
Kita bisa menanggulangi dengan cara :
1.    Membawa tas belanja untuk pengganti kantong plastik
2.    Membawa botol air minum untuk pengganti botol plastik kemasan
3.  Carilah alternatif barang plastik yang dapat anda andalkan atau produk yang biodegradable (produk yang memiliki kemampuan untuk terurai dengan aman dan relatif cepat).
Mungkin cara diatas dapat mengurangi sampah plastik di muka bumi ini. Jagalah selalu kelestarian bumi ini agar anak cucu kita dapat merasakan bumi yang lestari.
Di Jakarta sampah plastik telah mencapai 6.000 ton per harinya sedangkan di Pulau Bali sampah plastik yang berserakan malah semakin banyak, per harinya mencapai 10.000 ton lebih, di Palembang pun juga begitu yang mulanya sampah berkisar dengan rata - rata 700 ton perhari namun sekarang malah menjadi semakin banyak hingga 1.200 ton per harinya. Sampah plastik di Indonesia sudah sangat banyak sekali pencapaian rata - rata per harinya yaitu 175.000 ton/hari.
Dikutip dari http://lingkunganhidup.com, seiring dengan pesatnya pembangunan kota, populasi penduduk, dan masih banyak lagi, jumlah plastik juga akan meningkat, perlu antisipasi dan pengelolaan terkait dengan sampah plastik untuk mencegah kerusakan lingkungan hidup akibat sampah plastik.





Oleh: 
Shofi Arba'atu Azmi (Pace) & Devi Kartikasari (Dores)

Wisata Zaman Now dengan Caving

Salam Lestari..!            

              Caving (Susur Gua) adalah disiplin olahraga yang menuntut keahlian jelajah alam yang sangat tinggi dan tentunya butuh skill, fisik, dan adrenalin yang menantang.
            Para penggiat alam, mungkin lebih mengenal gunung dengan menariknya sebuah ketinggian yang dihiasi hijaunya hutan tropis dan padang rumput yang luas. Dan mungkin para petualang lebih mengenal indahnya pantai berpasir putih.
            Akan tetapi, meski tak sepopuler gunung dan pantai, caving sekarang telah menjadi wisata yang digandrungi para petualang zaman now. Karena caving memberikan panorama yang berbeda dan nilai tersendiri bagi yang menggiatinya. Entah itu nilai estetis atau nilai subyektif yang ada pada gua tersebut.
 Pola konsumsi masyarakat zaman sekarang pun atau yang disebut dengan masyarakat zaman now cenderung memilih leisure atau mencari pengalaman dengan petualangan yang dilakukan. Berwisata ke tempat yang memberi kesan dan pengalaman baru memang menjadi kebutuhan para kaum milenial. Karena pola konsumsi kaum milenial tidak seperti zaman dahulu yang menyusuri gua (caving) hanya sekedar untuk keperluan penelitian ataupun pemetaan.
Akan tetapi, konsumsi para kaum milenial sekarang selain menikmati gelapnya keabadian di dalam gua dengan hiasan stalaktit dan stalakmit yang menawan, mereka cenderung untuk melakukan penjelajahan hanya untuk mencari sensasi di media sosial dengan selfie atau untuk uji adrenalin mereka. Mereka berfikir bahwa dengan keberaniannya memasuki gua yang cukup menantang mungkin akan dinilai lebih keren atau pun lainnya yang ada di benak mereka.
Dengan caving, para petualang memang bisa menjadikan sasaran untuk pembuktian diri, terutama menguji fisik dan menaklukkan rasa takut yang ada pada diri sendiri. Karena susur gua tidak hanya di gua yang horisontal yang hanya berjalan maupun merangkak di kegelapan namun ketika sudah memasuki gua yang vertikal memang membutuhkan skill tersendiri yang belum tentu semua orang bisa dan mempunyai skill tersebut.
Menyusuri gua vertical, juga butuh fisik yang lebih karena untuk naik turunnya di gua cukup menguras tenaga. Apalagi jika untuk menaiki gua perlu melakukan panjat untuk sampai atas. Itu tentunya bakalan jadi kesan yang tak terlupakan bagi orang yang belum pernah memasuki gua.
Bagi yang ingin membuktikan bagaimana rasanya menyusuri gua, ingin menguji seberapa kuat fisik dan adrenalin anda, dan ingin mencobanya, silahkan menyusuri gaes, tapi ingat, ada standar operasional prosedur untuk memasuki gua, jadi sebaiknya sebelum melakukan penjelajahan belajar dulu kepada orang yang ahli dalam per-caving-an ya gaes.. ! 
Sekian, terima kasih.


Oleh: 
Sunarti (Pinus)
NTA: AT.160794.XXII.174.PA


Jumat, 01 Juni 2018

M-SOC 2018

MITAPASA - SPORT ORIENTEERING COMPETITON 2018


25 - 26 AGUSTUS 2018

KATEGORI (non-Militer)
- Umum Putra
- Umum Putri

PERSYARATAN
- Mengisi Formulir Pendaftaran
- 1 tim 2 orang
- Pas Photo 3x4 Sebanyak 2 Lembar
- Fotocopy Identitas
- Surat Delegasi (organisasi / Instansi)
- Membayar Biaya Pendaftaran Rp. 275.000,00
- Surat Keterangan Sehat Dari Dokter

FASILITAS
- Kaos (60 tim pendaftar lunas pertama)
- Nomor peserta
- Peta dan kartu kontrol
- Booklet
- Sertifikat
- Stiker
- Makan Peserta
- Penginapan

PENDAFTARAN
- Online : Isi formulir online atau klik di sini
- Transfer pembayaran ke rekening 044401003536535 (a. n. DEVI KARTIKASARI)
- Kirimkan foto bukti pembayaran via Whatsapp (WA) ke nomor yang telah tertera.
- Simpan bukti transfer / pembayaran sebagai lampiran daftar ulang.
- Pendaftaran ditutup tanggal 25 Agustus 2018

TECHNICAL MEETING
25 Agustus 2018
Kampus III IAIN Salatiga, Jl. Lingkar Salatiga KM. 2, Pulutan, Salatiga

PERLOMBAAN
26 Agustus 2018

INFORMASI
- Dwita 085870508038
- Rizal 0895706269031
- Aidha 089691411422

MEDIA SOSIAL
- Blog
mitapasajaya.blogspot.co.id
- Facebook
Mapala Mitapasa
- Instagram
mapalamitapasa
- Twitter
MpaMITAPASA
- Email
mitapasa@gmail.com

Sekretariat :
Jl. Tentara Pelajar No. 02, Gd. PKM I lt.2, Kampus I IAIN Salatiga 50721

MAHASISWA ISLAM PECINTA DAN PEMERHATI ALAM SALATIGA
MITAPASA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA




Kamis, 31 Mei 2018

Fun Climbing & Diskusi Meriahkan Bulan Ramadhan





\Salam Lestari!!!!

            Bulan Ramadhan adalah salah satu bulan yang dinanti-nanti oleh sebagian besar umat muslim, pasalnya bulan Ramadhan penuh kemuliaan dan keberkahan. Di bulan Ramadhan amal-amal kebaikan dilipat gandakan, disyariatkan amal – amal ibadah yang agung , dibuka pintu – pintu surga dan ditutup pintu – pintu neraka. Untuk itu banyak orang berbondong – bondong mengerjakan amal kebaikan di bulan ini.
            Pada tanggal 28 Mei 2018, Mapala MITAPASA mengadakan kegiatan Ramadhan In Campus (RIC) sebagai salah satu kegiatan untuk memanfaatkan waktu di bulan Ramadhan ini. Kegiatan RIC terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, diantaranya Fun Climbing, Diskusi lingkungan, dan Buka Puasa Bersama.
         Kegiatan pertama adalah fun climbing, pada kegiatan ini Mapala MITAPASA mengajak mahasiswa maupun mahasiswi yang berkenan untuk merasakan sensasi memanjat wall climbing. Bukan hanya mahasiswa/i yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapala saja melainkan mahasiswa umum baik yang tergabung maupun yang tidak tergabung dalam organisasi memiliki kesempatan fun climbing ini. Kegiatan ini dihadiri oleh setidaknya 50 orang dari pengurus mahasiswa, UKM IAIN Salatiga, dan Mapala se-Salatiga.
        Kegiatan selanjutnya adalah diskusi lingkungan. Bulan Ramdhan kali ini sekaligus memperingati Hari Keanekaragaman Hayati yang jatuh pada sepekan sebelumnya 22 Mei, maka Mapala MITAPASA sebagai salah satu UKM yang berkecimpung dalam dunia kepecintaalaman turut memeriahkannya. “Pentingnya Keanekaragaman Hayati Untuk Kehidupan” merupakan tema yang diambil dalam diskusi ini.
"Mari kita pimpin minimal diri kita untuk mejaga alam ini”, ajakan pemateri saat menyampaikan materi.
Begitulah sepenggal kata dari Bapak Fahrodin  selaku pemateri dengan pemantik oleh Shofi Arba'atu Azmi Seksi Lingkungan Hidup Mitapasa. Diharapkan peserta dalam diskusi ini mempunyai kesadaran untuk menjaga dan memelihara keanekaragaman hayati sebagai salah satu bagian terpenting untuk kehidupan ini.
            Setelah diskusi selesai dilanjutkan dengan buka puasa bersama. Setelah itu sholat maghrib sebagai pertanda usainya kegiatan Ramadhan In Campus kali ini.
            Dalam rangkaian kegiatan Ramadhan In Campus (RIC) peserta yang berasal dari perwakilan UKM, alumni, maupun Mapala dari beberapa universitas sangatlah antusias mengikuti kegiatan. Mapala MITAPASA berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memanfaatkan waktu di Bulan Ramadhan dengan kegiatan yang positif dan juga dapat menanamkan kesadaran untuk menjaga dan memelihara keanekaragaman hayati.

                                             Sri Wahyuning
(Kriyip)
NTA: AM.160794.XXIII.05.PA



Kamis, 24 Mei 2018

Pentingnya Keanekaragaman Hayati Bagi Kehidupan


Google
The International Day for Biological Diversity (IDB) atau yang biasa kita sebut sebagai Hari Keanekaragaman Hayati merupakan sebuah bentuk apresiasi dan dukungan terhadap kondisi keberagaman makhluk hidup yang ada di bumi. Pada awal mulanya Hari Keanekaragaman Hayati/IDB diperingati pertama kali pada tanggal 29 Desember 1993 berdasarkan penetapan Komite Kedua Majelis Umum PBB. Hal ini bertepatan dengan pelaksanaan Konvensi Tentang Keanekaragaman Hayati. Namun pada Desember 2000, PBB mengadopsi tanggal 22 Mei sebagai Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati (The International Day for Biological Diversity). Hal ini berkaitan dengan banyaknya negara yang kesulitan untuk merencanakan dan melaksanakan Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati pada tanggal 29 Desember mengingat bertepatan dengan liburan akhir tahun. Semenjak itulah, Hari Keanekaragaman Hayati Internasional diperingati setiap tanggal 22 Mei.
Keanekaragaman hayati sendiri merupakan gabungan dari kata "keanekaragaman" yang artinya berbagai macam, banyak macam, dan lain sebagainya, serta kata "hayati"  yang artinya segala sesuatu yang bersifat hidup atau yang sering disebut juga dengan makhluk hidup. Jadi keanekaragaman hayati itu adalah macam, jenis, bentuk, sifat yang ada pada makhluk hidup.
Dalam UU No 5 Tahun 1994 tentang keanekaragaman hayati, yang termasuk keanekaragaman hayati diantaranya adalah makhluk hidup, daratan, lautan, dan ekositem lainya. Indonesia memiliki banyak sekali macam keanekaragaman hayati yang berlimpah, dan mungkin ada beberapa hal yang belum kita ketahui bersama mengenai keanekaragaman atau biodiversity di Indonesia seperti Indonesia sebagai negara megadiverse (negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya) nomor 2 dengan kekayaan 25% dari jumlah spesies tumbuhan berbunga yang ada di dunia terdapat di Indonesia, Indonesia satu - satunya negara yang memiliki satwa langka yaitu komodo dan masih banyak lagi lainnya.
Sebagai warga Indonesia sudah selayaknya kita patut bangga terhadap keanekaragaman hayati yang berlimpah. Meski berlimpah ruah, bukan berarti kita dapat mengeksploitasi keanekaragaman hayati dengan bebas dan sewenang-wenang. 
Pernahkah kalian menjumpai  perilaku masyarakat seperti dibawah ini?
1.    Kita sebagai pecinta alam pastinya sering bahkan banyak dari kita yang memakai aksesoris yang terbuat dari akar bahar, akar pohon, ranting, dan lain sebagainya, bahkan para pendaki gunung yang abal yang mengambil bunga edelwais dan yang sangat memalukannya lagi dipamerkan diberbagai sosmed dan mereka merasa bangga  bisa mengambil bunga edelwais yang termasuk dalam jenis tumbuhan yang dilindungi dalam UU No 5 tahun 1990.
3.  Pasti banyak juga dari kita yang melihat bahkan memekai aksesoris kulit penyu, pipa rokok dari gading gajah, hiasan dinding berupa tanduk rus, bulu merak dan masih banyak lagi.
4.      Begitu juga dengan beberapa jenis satwa yang sering kita jumpai di pasar burung bahkan masyarakat yang memelihara elang, kukang, burung kakatua dan banyak jenis satwa lainya lagi.
    Sebagai warga negara yang cinta lingkungan, hendaknya kita bijak dalam memanfaatkan keanekaragaman hayati untuk kebutuhan sehari-hari dengan secukupnya dan tidak berlebihan, apalagi untuk keuntungan semata. 

Mari sekarang, mulai peduli dan mulai mensosialisasikan pentingnya keanekaragaman hayati Indonesia.


Shofi Arba'atu Azmi
(Pace)


NTA: AT.160794.XXII.174.PA


Rabu, 02 Mei 2018

Fenomena Pendaki Masa Kini

Salam Lestari..!!!
http://kakakpintar.com/wp-content/uploads/2016/01/Screenshot_33.jpg

Mendaki gunung sudah tidak menjadi hal yang langka pada masa sekarang ini, tidak hanya pecinta alam yang hobi mendaki gunung akan tetapi mendaki gunung sudah menjadi hal yang biasa karena memang pesona gunung menawarkan daya tarik yang sangat besar. Terlebih lagi setelah rilisnya film "5 CM" yang menceritakan romantika di alam bebas serta keindahannya. Akibatnya banyak kawula muda yang ingin menikmati keindahan alam dari puncak gunung. Dari hal ini banyak menimbulkan tanggapan positif maupun negatif dari berbagai kalangan masyarakat. Akan tetapi mendaki gunung tidak semudah seperti yang digambarkan pada film ini, perlu persiapan yang sangat matang saat mendaki gunung.

Ketidaktahuan para pendaki awam tentang persiapan saat melakukan pendakian gunung bisa sangat berbahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Mungkin itulah salah satu faktor penyebab banyaknya orang hilang di gunung. Memang benar, sudah ada basecamp pendakian disetiap gunung dalam memperhatikan problematika tersebut dan menanganinya dengan melakukan briefing kepada para pendaki sebelum melakukan pendakian. Contohnya seperti basecamp pendakian di gunung Semeru. Hal tersebut merupakan gagasan yang sangat baik untuk memberikan arahan dan bimbingang kepada para pendaki mengingat tidak semua pendaki paham akan prosedur pendakian gunung.

Kegiatan mendaki gunung bukan merupakan hal yang sulit, mungkin hampir semua orang bisa melakukannya asal mempunyai fisik yang sehat dan peralatan serta keuangan yang mencukupi. Tetapi persiapan dan perencanaan mendaki gunung tidak sebatas hal tersebut, berikut hal yang perlu diperhatikan sebelum mendaki gunung, antara lain yaitu sebagai berikut:
Gunung apa yang akan kita daki?
Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk mendaki sebuah gunung?
Kegiatan apa yang akan kita lakukan di gunung?
Dengan siapa kita mendaki gunung?
Bagaimana kondisi gunung yang akan kita daki?
Dari lima pertanyaan diatas, kita dapat menyusun perencanaan saat hendak melakukan pendakian gunung. 

Jadi, perencanaan sebelum melakukan pendakian gunung sangatlah penting. Bila kita memahami tentang perencanaan pendakian gunung, maka akan meminimalisir kejadian yang tidak kita inginkan. Karena memang tak bisa dipungkiri kebanyakan korban di gunung itu akibat dari kita sendiri, salah satunya yaitu kurangnya pengetahuan tentang perencanaan pendakian gunung.


Rizal Irkhamnanto
(Bobo)
NTA: AT.160794.XXII.175.PA

Sejak Dini Untuk Bumi

Salam Lestari..!!!




Tanpa kita sadari pendidikan lingkungan sejak dini amatlah penting. Dimulai dari hal kecil yang mudah dipahami oleh anak usia dini seperti mengajarkan membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon atau bunga di taman, menyiram tumbuhan dan lain sebagainya. Banyak hal kecil yang dapat ditanamkan dan diajarkan kepada anak usia dini. 
Kenapa usia dini? 
Karena anak pada usia yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan ini memiliki daya ingat yang baik. Ini bisa menjadi momen berharga dalam menanamkan nilai - nilai kepencintaalaman.
Pada tanggal 24 Febuari 2018, Mapala MITAPASA mengadakan pendidikan lingkungan ke Sekolah Dasar Negeri Cebongan 03 Salatiga yang bertajuk MITAPASA On The School (MOTS). Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan sejak dini. Kegiatan ini di mulai dari memberikan materi berupa video proses fotosintesis, dampak membuang sampah sembarangan, dampak menebang pohon sembarangan. Pemberian materi ini disampaikan oleh anggota Mapala MITAPASA dengan tujuan mengenalkan kepada siswa - siswi tentang pendidikan lingkungan. Kegiatan ini dikemas dalam konsep yang menarik demi meningkatkan antusias siswa - siswi terhadap lingkungan
Kegiatan yang selanjutnya adalah penanaman pohon. Setiap siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian mereka diberi bibit pohon. Jenis bibit yang diberikan berupa: pucuk merah, pohon mangga, pohon alpukat, pohon durian, pohon sirsak dan lain-lain. Setiap kelompok dibimbing oleh anggota Mapala MITAPASA untuk menanam pohon di pekarangan sekolah. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi untuk siswa dalam menanam pohon dan merawatnya.
Kegiatan selanjutnya dalam rangkaian MOTS adalah outbond. Setiap siswa di bagi menjadi beberapa kelompok, selanjutnya mereka diarahkan anggota Mapala MITAPASA untuk melakukan outbond. Kegiatan outbond tersebut yaitu: estafet karet gelang, memasukan pensil kedalam botol, estafet sarung. Dalam outbond tersebut di ambil beberapa juara yaitu juara 1, 2, dan 3 dengan hadiah berupa makanan - makanan ringan. Dalam kegiatan outbond tersebut para siswa sangat antusias dan sangat senang sekali.
Dalam rangkaian acara Mitapasa On The School, siswa – siswi sangatlah antusias mengikuti kegiatan melestarikan bumi dengan cara menanam pohon di halaman sekolahnya. Dalam kegiatan ini Mapala MITAPASA berharap bahwa dengan  memberikan sedikit edukasi tentang menjaga lingkungan dapat menjadi langkah awal dalam pendidikan lingkungan،  Karena generasi ini yang akan menjaga bumi kita kedepannya, maka dari itu pendidikan lingkungan sangat amat penting bagi anak usia dini.

Shofi Arba'atu Azmi
(Pace)
NTA: AT.160794.XXII.174.PA
Devi Kartika Sari
(Dores)
NTA: AT.160794.XXI.165.PA


BOULDERING, Olah Raga Simpel Penuh Tantangan

Ale.... Ale....!!!
http://www.blackdiamondequipment.com/on/demandware.static/-/Library-Sites-SharedLibrary/default/dwa6edd7d2/images/black-diamond/BD-8_201192715572.jpg



Apa itu  bouldering? Bagi masyarakat awam kata bouldering cukup asing , apa lagi bagi mereka yang tidak pernah melakukan olah raga outdoor.  Berbeda bagi mereka yang menyukai olahraga ekstrim seperti panjat tebing, karena bouldering bagian dari panjat tebing.

Pengertian dari bouldering sendiri merupakan salah satu seni olah raga yang diadaptasi dari rock climbing atau panjat tebing, tanpa menggunakan pengaman berupa tali ataupun harnest dan dalam gerakannya mementingkan kelincahan dan kekuatan. Olah raga ini biasanya dilakukan di bebatuan besar, tebing ataupun dinding yang relatif tidak terlalu tinggi dan tidak lebih 4 meter. Kebanyakan rute pemanjatan bouldering berorientasi horizontal atau menyamping berbeda dengan panjat tebing yang arah pemanjatnya lebih ke vertikal. Karena ketinggian yang signifikan jadi bagi para pemula tidak perlu takut apabila jatuh dan berisiko kecil.

Olah raga bouldering sendiri cukup simpel karena hanya menggunakan pengaman matras yang tebal dan tidak menggunakan tali. Alat bouldering sendiri hanya chalk bag yang berisi tepung magnesium dan sepatu panjat. Pada awalnya mungkin akan merasa takut mencoba olahraga ini. Tetapi akan berubah menjadi ketagihan dan akan memilih memanjat yang lebih tinggi. Meskipun bouldering terlihat sederhana bukan berarti olah raga ini mudah, karena bouldering memiliki standar kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan jenis panjat tebing yang lain.

Bagi kalian pemula tidak perlu khawatir dengan standar kesulitan dalam bouldering karena awal latihan pemula menggunakan jalur vertikal, tidak terlalu miring, karena tingkat kesulitan akan bertambah tergantung dengan kemiringan medan panjat.

  

Zahrina Zulfati
(Pesko)
NTA: AT.160794.XXI.168.PA


Sumber:
sumber gambar: @metalafebums

Caving, Kamu Perlu Tahu Hal Dasar Ini


Salam Speleo..!!!


 Caving adalah suatu kegiatan penelusuran gua. Ilmu yang mempelajari tentang gua dan sekitarnya disebut dengan speleologi. Speleologi berasal dari "spelion" artinya gua dan "logos" artinya ilmu. Secara resmi ilmu speleologi lahir pada abad XIX berkat ketekunan Edward Alferd Martel. Dari situlah Alferd Martel disebut sebagai Bapak Speleologi.

 Dalam mempelajari speleologi ada berbagai macam cabang ilmu, antara lain: Hidrologi Karst, Speleogenesis, Biospeleologi, Geomorfologi Karst, Sedimentologi Gua , Antropologi,  Arkeologi, Paleontologi, dll. Gua memiliki sifat yang khas dalam mengatur suhu udara di dalamnya, yaitu pada saat udara diluar panas maka didalam gua akan terasa sejuk, begitu pula sebaliknya. Pembentukan gua paling sering terjadi di daerah kapur(karst).


Gua adalah lubang ditanah, atau di bebatuan, yang terbentuk secara alamiah. jadi gua yang di buat manusia lebih tepatnya bisa disebut dengan terowongan.Pembentukan gua paling sering terjadi di daerah kapur(karst).

Penelusuran gua dimulai oleh John Beaumont, ahli bedah dari Somerset, England (1674). Ia seorang ahli tambang dan geologi amatir, tercatat sebagai orang pertama yang menelusuri sumuran (potholing).

Di Indonesia susur gua di mulai pada tahun 1980-an. Perkembangannya diawali dengan berdirinya klub SPECAVINA yang didirikan oleh Norman Edwin dan Dr.R.king Tjoen ko. Namun karena adanya perbedaan prinsip dari keduanya maka terpecah, dan mereka masing – masing mendirikan perhimpunan :
− Norman Edwin mendirikan klub yang diberi nama “GARBA BUMI”,
− Robby KT. Ko mendirikan Hikespi pada tahun 1983.
Pada tahun tersebut bermunculan club-club speleologi di Indonesia seperti ASC,dll. Sehingga akhir-akhir bermunculan divisi-divisi caving.


Sunarti
(Pinus) 
NTA : AT.160794.XXII.173.PA
(sumber: Mapagama, pendidikan div.caving, 2008)


Minggu, 22 April 2018

Saatnya Akhiri Polusi Plastik

Assalamu’alaikum wr.wb.

Salam Lestari….!!!



Memperingati Hari Bumi (Earth Day) secara serentak di 192 negara merupakan sebuah bentuk apresiasi dan kepeduliaan kita untuk ikut serta dalam menjaga bumi agar selalu nyaman untuk kita tinggali. Awalnya peringatan Hari Bumi dipelopori oleh Gaylord Nelson, seorang senator Amerika Serikat pada tahun 1970 dan jatuh pada tanggal 22 April. Genap 48 tahun, Earth Day Network sebagai organisasi yang memimpin Hari Bumi di seluruh dunia, mengumumkan bahwa Hari Bumi 2018 akan fokus pada memobilisasi dunia untuk Mengakhiri Polusi Plastik, termasuk menciptakan dukungan upaya global untuk menghilangkan plastik sekali pakai bersama dengan peraturan global untuk pembuangan plastik dengan mengangkat tema “End Plastic Pollution”.

Pada tahun 2050 diperkirakan habitat ikan akan tergusur oleh sampah plastik yang mengalir dari sungai dan bermuara di laut. Rata – rata 50% dari plastik yang digunakan manusia hanya dipakai sekali dan setelah itu dibuang. Bahkan lebih dari 8 milyar ton dari sampah plastik dibuang di lautan setiap tahunnya. Ironi sekali ketika laut yang seharusnya menjadi habitat organisme laut menjadi TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah plastik. Selain merusak ekosistem laut, sampah plastik juga merusak keindahan laut. Hal yang sangat berbahaya bagi manusia adalah ketika sampah plastik yang belum terurai sempurna termakan oleh ikan – ikan dan biota lainnya ketika masih di sungai ataupun di laut. Dan lebih parahnya jika ikan dan hewan laut/sungai lainnya dimakan oleh manusia, maka jelas bahwa dampaknya akan sangat terasa sekali jika kemudian hari menimbulkan suatu penyakit.

Sampah plastik terdiri dari beberapa senyawa yang bersifat karsinogen dan berbahaya bagi lingkungan juga mengandung logam berat yangg tidak dapat terurai tetapi mudah diabsorbsi oleh tanah. Endapan logam berat dari sampah plastik dapat mengubah metabolisme dari mikroorganisme dalam tanah sehingga dapat memusnahkan beberapa spesies primer dirantai makanan.


Selain itu sampah plastik dapat menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah. Sampah plastik tidak bisa terdegradasi menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme didalam tanah juga akan berkurang dan menyebabkan tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan yang cukup untuk berkembang.

Sudah saatnya kita sebagai mahasiswa untuk menjadi garda terdepan mempelopori gerakan pelestarian lingkungan. Ada 3R sebagai alternatif yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan bumi kita, antara lain yaitu sebagai berikut:
      1.   Reuse (Gunakan Kembali)
Menggunakan kembali plastik yang masih layak pakai dan kuat. Dengan begitu akan mengurangi penggunaan plastik yang mubazir dan menimbulkan sampah.
      2.    Reduce (Mengurangi)
Mengurangi penggunaan plastik dengan menghindarinya dan mencari alternatif selain plastik. Anda bisa membawa botol sebagai bekal air minum di sekolah, kampus, ataupun kantor.
      3. Replace (Mengganti)
Beralihlah dari plastik menuju kantong – kantong /wadah yang berbahan non plastik untuk membawa barang belanjaan Anda. Selain kantong yang awet, penggunaan kantong plastik dapat berkurang secara drastis.
Sudah saatnya kita beraksi nyata dalam menjaga kelestarian bumi kita, dan mari saling berbagi ilmu kepada kerabat dan kolega.

Salam Lestari....!!!

Nur Colis
(Latu)
NTA: AT.160794.XXI.177.PA