Minggu, 22 April 2018

Saatnya Akhiri Polusi Plastik

Assalamu’alaikum wr.wb.

Salam Lestari….!!!



Memperingati Hari Bumi (Earth Day) secara serentak di 192 negara merupakan sebuah bentuk apresiasi dan kepeduliaan kita untuk ikut serta dalam menjaga bumi agar selalu nyaman untuk kita tinggali. Awalnya peringatan Hari Bumi dipelopori oleh Gaylord Nelson, seorang senator Amerika Serikat pada tahun 1970 dan jatuh pada tanggal 22 April. Genap 48 tahun, Earth Day Network sebagai organisasi yang memimpin Hari Bumi di seluruh dunia, mengumumkan bahwa Hari Bumi 2018 akan fokus pada memobilisasi dunia untuk Mengakhiri Polusi Plastik, termasuk menciptakan dukungan upaya global untuk menghilangkan plastik sekali pakai bersama dengan peraturan global untuk pembuangan plastik dengan mengangkat tema “End Plastic Pollution”.

Pada tahun 2050 diperkirakan habitat ikan akan tergusur oleh sampah plastik yang mengalir dari sungai dan bermuara di laut. Rata – rata 50% dari plastik yang digunakan manusia hanya dipakai sekali dan setelah itu dibuang. Bahkan lebih dari 8 milyar ton dari sampah plastik dibuang di lautan setiap tahunnya. Ironi sekali ketika laut yang seharusnya menjadi habitat organisme laut menjadi TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah plastik. Selain merusak ekosistem laut, sampah plastik juga merusak keindahan laut. Hal yang sangat berbahaya bagi manusia adalah ketika sampah plastik yang belum terurai sempurna termakan oleh ikan – ikan dan biota lainnya ketika masih di sungai ataupun di laut. Dan lebih parahnya jika ikan dan hewan laut/sungai lainnya dimakan oleh manusia, maka jelas bahwa dampaknya akan sangat terasa sekali jika kemudian hari menimbulkan suatu penyakit.

Sampah plastik terdiri dari beberapa senyawa yang bersifat karsinogen dan berbahaya bagi lingkungan juga mengandung logam berat yangg tidak dapat terurai tetapi mudah diabsorbsi oleh tanah. Endapan logam berat dari sampah plastik dapat mengubah metabolisme dari mikroorganisme dalam tanah sehingga dapat memusnahkan beberapa spesies primer dirantai makanan.


Selain itu sampah plastik dapat menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah. Sampah plastik tidak bisa terdegradasi menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme didalam tanah juga akan berkurang dan menyebabkan tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan yang cukup untuk berkembang.

Sudah saatnya kita sebagai mahasiswa untuk menjadi garda terdepan mempelopori gerakan pelestarian lingkungan. Ada 3R sebagai alternatif yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan bumi kita, antara lain yaitu sebagai berikut:
      1.   Reuse (Gunakan Kembali)
Menggunakan kembali plastik yang masih layak pakai dan kuat. Dengan begitu akan mengurangi penggunaan plastik yang mubazir dan menimbulkan sampah.
      2.    Reduce (Mengurangi)
Mengurangi penggunaan plastik dengan menghindarinya dan mencari alternatif selain plastik. Anda bisa membawa botol sebagai bekal air minum di sekolah, kampus, ataupun kantor.
      3. Replace (Mengganti)
Beralihlah dari plastik menuju kantong – kantong /wadah yang berbahan non plastik untuk membawa barang belanjaan Anda. Selain kantong yang awet, penggunaan kantong plastik dapat berkurang secara drastis.
Sudah saatnya kita beraksi nyata dalam menjaga kelestarian bumi kita, dan mari saling berbagi ilmu kepada kerabat dan kolega.

Salam Lestari....!!!

Nur Colis
(Latu)
NTA: AT.160794.XXI.177.PA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar