Kamis, 31 Mei 2018

Fun Climbing & Diskusi Meriahkan Bulan Ramadhan





\Salam Lestari!!!!

            Bulan Ramadhan adalah salah satu bulan yang dinanti-nanti oleh sebagian besar umat muslim, pasalnya bulan Ramadhan penuh kemuliaan dan keberkahan. Di bulan Ramadhan amal-amal kebaikan dilipat gandakan, disyariatkan amal – amal ibadah yang agung , dibuka pintu – pintu surga dan ditutup pintu – pintu neraka. Untuk itu banyak orang berbondong – bondong mengerjakan amal kebaikan di bulan ini.
            Pada tanggal 28 Mei 2018, Mapala MITAPASA mengadakan kegiatan Ramadhan In Campus (RIC) sebagai salah satu kegiatan untuk memanfaatkan waktu di bulan Ramadhan ini. Kegiatan RIC terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, diantaranya Fun Climbing, Diskusi lingkungan, dan Buka Puasa Bersama.
         Kegiatan pertama adalah fun climbing, pada kegiatan ini Mapala MITAPASA mengajak mahasiswa maupun mahasiswi yang berkenan untuk merasakan sensasi memanjat wall climbing. Bukan hanya mahasiswa/i yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapala saja melainkan mahasiswa umum baik yang tergabung maupun yang tidak tergabung dalam organisasi memiliki kesempatan fun climbing ini. Kegiatan ini dihadiri oleh setidaknya 50 orang dari pengurus mahasiswa, UKM IAIN Salatiga, dan Mapala se-Salatiga.
        Kegiatan selanjutnya adalah diskusi lingkungan. Bulan Ramdhan kali ini sekaligus memperingati Hari Keanekaragaman Hayati yang jatuh pada sepekan sebelumnya 22 Mei, maka Mapala MITAPASA sebagai salah satu UKM yang berkecimpung dalam dunia kepecintaalaman turut memeriahkannya. “Pentingnya Keanekaragaman Hayati Untuk Kehidupan” merupakan tema yang diambil dalam diskusi ini.
"Mari kita pimpin minimal diri kita untuk mejaga alam ini”, ajakan pemateri saat menyampaikan materi.
Begitulah sepenggal kata dari Bapak Fahrodin  selaku pemateri dengan pemantik oleh Shofi Arba'atu Azmi Seksi Lingkungan Hidup Mitapasa. Diharapkan peserta dalam diskusi ini mempunyai kesadaran untuk menjaga dan memelihara keanekaragaman hayati sebagai salah satu bagian terpenting untuk kehidupan ini.
            Setelah diskusi selesai dilanjutkan dengan buka puasa bersama. Setelah itu sholat maghrib sebagai pertanda usainya kegiatan Ramadhan In Campus kali ini.
            Dalam rangkaian kegiatan Ramadhan In Campus (RIC) peserta yang berasal dari perwakilan UKM, alumni, maupun Mapala dari beberapa universitas sangatlah antusias mengikuti kegiatan. Mapala MITAPASA berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memanfaatkan waktu di Bulan Ramadhan dengan kegiatan yang positif dan juga dapat menanamkan kesadaran untuk menjaga dan memelihara keanekaragaman hayati.

                                             Sri Wahyuning
(Kriyip)
NTA: AM.160794.XXIII.05.PA



Kamis, 24 Mei 2018

Pentingnya Keanekaragaman Hayati Bagi Kehidupan


Google
The International Day for Biological Diversity (IDB) atau yang biasa kita sebut sebagai Hari Keanekaragaman Hayati merupakan sebuah bentuk apresiasi dan dukungan terhadap kondisi keberagaman makhluk hidup yang ada di bumi. Pada awal mulanya Hari Keanekaragaman Hayati/IDB diperingati pertama kali pada tanggal 29 Desember 1993 berdasarkan penetapan Komite Kedua Majelis Umum PBB. Hal ini bertepatan dengan pelaksanaan Konvensi Tentang Keanekaragaman Hayati. Namun pada Desember 2000, PBB mengadopsi tanggal 22 Mei sebagai Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati (The International Day for Biological Diversity). Hal ini berkaitan dengan banyaknya negara yang kesulitan untuk merencanakan dan melaksanakan Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati pada tanggal 29 Desember mengingat bertepatan dengan liburan akhir tahun. Semenjak itulah, Hari Keanekaragaman Hayati Internasional diperingati setiap tanggal 22 Mei.
Keanekaragaman hayati sendiri merupakan gabungan dari kata "keanekaragaman" yang artinya berbagai macam, banyak macam, dan lain sebagainya, serta kata "hayati"  yang artinya segala sesuatu yang bersifat hidup atau yang sering disebut juga dengan makhluk hidup. Jadi keanekaragaman hayati itu adalah macam, jenis, bentuk, sifat yang ada pada makhluk hidup.
Dalam UU No 5 Tahun 1994 tentang keanekaragaman hayati, yang termasuk keanekaragaman hayati diantaranya adalah makhluk hidup, daratan, lautan, dan ekositem lainya. Indonesia memiliki banyak sekali macam keanekaragaman hayati yang berlimpah, dan mungkin ada beberapa hal yang belum kita ketahui bersama mengenai keanekaragaman atau biodiversity di Indonesia seperti Indonesia sebagai negara megadiverse (negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya) nomor 2 dengan kekayaan 25% dari jumlah spesies tumbuhan berbunga yang ada di dunia terdapat di Indonesia, Indonesia satu - satunya negara yang memiliki satwa langka yaitu komodo dan masih banyak lagi lainnya.
Sebagai warga Indonesia sudah selayaknya kita patut bangga terhadap keanekaragaman hayati yang berlimpah. Meski berlimpah ruah, bukan berarti kita dapat mengeksploitasi keanekaragaman hayati dengan bebas dan sewenang-wenang. 
Pernahkah kalian menjumpai  perilaku masyarakat seperti dibawah ini?
1.    Kita sebagai pecinta alam pastinya sering bahkan banyak dari kita yang memakai aksesoris yang terbuat dari akar bahar, akar pohon, ranting, dan lain sebagainya, bahkan para pendaki gunung yang abal yang mengambil bunga edelwais dan yang sangat memalukannya lagi dipamerkan diberbagai sosmed dan mereka merasa bangga  bisa mengambil bunga edelwais yang termasuk dalam jenis tumbuhan yang dilindungi dalam UU No 5 tahun 1990.
3.  Pasti banyak juga dari kita yang melihat bahkan memekai aksesoris kulit penyu, pipa rokok dari gading gajah, hiasan dinding berupa tanduk rus, bulu merak dan masih banyak lagi.
4.      Begitu juga dengan beberapa jenis satwa yang sering kita jumpai di pasar burung bahkan masyarakat yang memelihara elang, kukang, burung kakatua dan banyak jenis satwa lainya lagi.
    Sebagai warga negara yang cinta lingkungan, hendaknya kita bijak dalam memanfaatkan keanekaragaman hayati untuk kebutuhan sehari-hari dengan secukupnya dan tidak berlebihan, apalagi untuk keuntungan semata. 

Mari sekarang, mulai peduli dan mulai mensosialisasikan pentingnya keanekaragaman hayati Indonesia.


Shofi Arba'atu Azmi
(Pace)


NTA: AT.160794.XXII.174.PA


Rabu, 02 Mei 2018

Fenomena Pendaki Masa Kini

Salam Lestari..!!!
http://kakakpintar.com/wp-content/uploads/2016/01/Screenshot_33.jpg

Mendaki gunung sudah tidak menjadi hal yang langka pada masa sekarang ini, tidak hanya pecinta alam yang hobi mendaki gunung akan tetapi mendaki gunung sudah menjadi hal yang biasa karena memang pesona gunung menawarkan daya tarik yang sangat besar. Terlebih lagi setelah rilisnya film "5 CM" yang menceritakan romantika di alam bebas serta keindahannya. Akibatnya banyak kawula muda yang ingin menikmati keindahan alam dari puncak gunung. Dari hal ini banyak menimbulkan tanggapan positif maupun negatif dari berbagai kalangan masyarakat. Akan tetapi mendaki gunung tidak semudah seperti yang digambarkan pada film ini, perlu persiapan yang sangat matang saat mendaki gunung.

Ketidaktahuan para pendaki awam tentang persiapan saat melakukan pendakian gunung bisa sangat berbahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Mungkin itulah salah satu faktor penyebab banyaknya orang hilang di gunung. Memang benar, sudah ada basecamp pendakian disetiap gunung dalam memperhatikan problematika tersebut dan menanganinya dengan melakukan briefing kepada para pendaki sebelum melakukan pendakian. Contohnya seperti basecamp pendakian di gunung Semeru. Hal tersebut merupakan gagasan yang sangat baik untuk memberikan arahan dan bimbingang kepada para pendaki mengingat tidak semua pendaki paham akan prosedur pendakian gunung.

Kegiatan mendaki gunung bukan merupakan hal yang sulit, mungkin hampir semua orang bisa melakukannya asal mempunyai fisik yang sehat dan peralatan serta keuangan yang mencukupi. Tetapi persiapan dan perencanaan mendaki gunung tidak sebatas hal tersebut, berikut hal yang perlu diperhatikan sebelum mendaki gunung, antara lain yaitu sebagai berikut:
Gunung apa yang akan kita daki?
Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk mendaki sebuah gunung?
Kegiatan apa yang akan kita lakukan di gunung?
Dengan siapa kita mendaki gunung?
Bagaimana kondisi gunung yang akan kita daki?
Dari lima pertanyaan diatas, kita dapat menyusun perencanaan saat hendak melakukan pendakian gunung. 

Jadi, perencanaan sebelum melakukan pendakian gunung sangatlah penting. Bila kita memahami tentang perencanaan pendakian gunung, maka akan meminimalisir kejadian yang tidak kita inginkan. Karena memang tak bisa dipungkiri kebanyakan korban di gunung itu akibat dari kita sendiri, salah satunya yaitu kurangnya pengetahuan tentang perencanaan pendakian gunung.


Rizal Irkhamnanto
(Bobo)
NTA: AT.160794.XXII.175.PA

Sejak Dini Untuk Bumi

Salam Lestari..!!!




Tanpa kita sadari pendidikan lingkungan sejak dini amatlah penting. Dimulai dari hal kecil yang mudah dipahami oleh anak usia dini seperti mengajarkan membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon atau bunga di taman, menyiram tumbuhan dan lain sebagainya. Banyak hal kecil yang dapat ditanamkan dan diajarkan kepada anak usia dini. 
Kenapa usia dini? 
Karena anak pada usia yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan ini memiliki daya ingat yang baik. Ini bisa menjadi momen berharga dalam menanamkan nilai - nilai kepencintaalaman.
Pada tanggal 24 Febuari 2018, Mapala MITAPASA mengadakan pendidikan lingkungan ke Sekolah Dasar Negeri Cebongan 03 Salatiga yang bertajuk MITAPASA On The School (MOTS). Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan sejak dini. Kegiatan ini di mulai dari memberikan materi berupa video proses fotosintesis, dampak membuang sampah sembarangan, dampak menebang pohon sembarangan. Pemberian materi ini disampaikan oleh anggota Mapala MITAPASA dengan tujuan mengenalkan kepada siswa - siswi tentang pendidikan lingkungan. Kegiatan ini dikemas dalam konsep yang menarik demi meningkatkan antusias siswa - siswi terhadap lingkungan
Kegiatan yang selanjutnya adalah penanaman pohon. Setiap siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian mereka diberi bibit pohon. Jenis bibit yang diberikan berupa: pucuk merah, pohon mangga, pohon alpukat, pohon durian, pohon sirsak dan lain-lain. Setiap kelompok dibimbing oleh anggota Mapala MITAPASA untuk menanam pohon di pekarangan sekolah. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi untuk siswa dalam menanam pohon dan merawatnya.
Kegiatan selanjutnya dalam rangkaian MOTS adalah outbond. Setiap siswa di bagi menjadi beberapa kelompok, selanjutnya mereka diarahkan anggota Mapala MITAPASA untuk melakukan outbond. Kegiatan outbond tersebut yaitu: estafet karet gelang, memasukan pensil kedalam botol, estafet sarung. Dalam outbond tersebut di ambil beberapa juara yaitu juara 1, 2, dan 3 dengan hadiah berupa makanan - makanan ringan. Dalam kegiatan outbond tersebut para siswa sangat antusias dan sangat senang sekali.
Dalam rangkaian acara Mitapasa On The School, siswa – siswi sangatlah antusias mengikuti kegiatan melestarikan bumi dengan cara menanam pohon di halaman sekolahnya. Dalam kegiatan ini Mapala MITAPASA berharap bahwa dengan  memberikan sedikit edukasi tentang menjaga lingkungan dapat menjadi langkah awal dalam pendidikan lingkungan،  Karena generasi ini yang akan menjaga bumi kita kedepannya, maka dari itu pendidikan lingkungan sangat amat penting bagi anak usia dini.

Shofi Arba'atu Azmi
(Pace)
NTA: AT.160794.XXII.174.PA
Devi Kartika Sari
(Dores)
NTA: AT.160794.XXI.165.PA


BOULDERING, Olah Raga Simpel Penuh Tantangan

Ale.... Ale....!!!
http://www.blackdiamondequipment.com/on/demandware.static/-/Library-Sites-SharedLibrary/default/dwa6edd7d2/images/black-diamond/BD-8_201192715572.jpg



Apa itu  bouldering? Bagi masyarakat awam kata bouldering cukup asing , apa lagi bagi mereka yang tidak pernah melakukan olah raga outdoor.  Berbeda bagi mereka yang menyukai olahraga ekstrim seperti panjat tebing, karena bouldering bagian dari panjat tebing.

Pengertian dari bouldering sendiri merupakan salah satu seni olah raga yang diadaptasi dari rock climbing atau panjat tebing, tanpa menggunakan pengaman berupa tali ataupun harnest dan dalam gerakannya mementingkan kelincahan dan kekuatan. Olah raga ini biasanya dilakukan di bebatuan besar, tebing ataupun dinding yang relatif tidak terlalu tinggi dan tidak lebih 4 meter. Kebanyakan rute pemanjatan bouldering berorientasi horizontal atau menyamping berbeda dengan panjat tebing yang arah pemanjatnya lebih ke vertikal. Karena ketinggian yang signifikan jadi bagi para pemula tidak perlu takut apabila jatuh dan berisiko kecil.

Olah raga bouldering sendiri cukup simpel karena hanya menggunakan pengaman matras yang tebal dan tidak menggunakan tali. Alat bouldering sendiri hanya chalk bag yang berisi tepung magnesium dan sepatu panjat. Pada awalnya mungkin akan merasa takut mencoba olahraga ini. Tetapi akan berubah menjadi ketagihan dan akan memilih memanjat yang lebih tinggi. Meskipun bouldering terlihat sederhana bukan berarti olah raga ini mudah, karena bouldering memiliki standar kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan jenis panjat tebing yang lain.

Bagi kalian pemula tidak perlu khawatir dengan standar kesulitan dalam bouldering karena awal latihan pemula menggunakan jalur vertikal, tidak terlalu miring, karena tingkat kesulitan akan bertambah tergantung dengan kemiringan medan panjat.

  

Zahrina Zulfati
(Pesko)
NTA: AT.160794.XXI.168.PA


Sumber:
sumber gambar: @metalafebums

Caving, Kamu Perlu Tahu Hal Dasar Ini


Salam Speleo..!!!


 Caving adalah suatu kegiatan penelusuran gua. Ilmu yang mempelajari tentang gua dan sekitarnya disebut dengan speleologi. Speleologi berasal dari "spelion" artinya gua dan "logos" artinya ilmu. Secara resmi ilmu speleologi lahir pada abad XIX berkat ketekunan Edward Alferd Martel. Dari situlah Alferd Martel disebut sebagai Bapak Speleologi.

 Dalam mempelajari speleologi ada berbagai macam cabang ilmu, antara lain: Hidrologi Karst, Speleogenesis, Biospeleologi, Geomorfologi Karst, Sedimentologi Gua , Antropologi,  Arkeologi, Paleontologi, dll. Gua memiliki sifat yang khas dalam mengatur suhu udara di dalamnya, yaitu pada saat udara diluar panas maka didalam gua akan terasa sejuk, begitu pula sebaliknya. Pembentukan gua paling sering terjadi di daerah kapur(karst).


Gua adalah lubang ditanah, atau di bebatuan, yang terbentuk secara alamiah. jadi gua yang di buat manusia lebih tepatnya bisa disebut dengan terowongan.Pembentukan gua paling sering terjadi di daerah kapur(karst).

Penelusuran gua dimulai oleh John Beaumont, ahli bedah dari Somerset, England (1674). Ia seorang ahli tambang dan geologi amatir, tercatat sebagai orang pertama yang menelusuri sumuran (potholing).

Di Indonesia susur gua di mulai pada tahun 1980-an. Perkembangannya diawali dengan berdirinya klub SPECAVINA yang didirikan oleh Norman Edwin dan Dr.R.king Tjoen ko. Namun karena adanya perbedaan prinsip dari keduanya maka terpecah, dan mereka masing – masing mendirikan perhimpunan :
− Norman Edwin mendirikan klub yang diberi nama “GARBA BUMI”,
− Robby KT. Ko mendirikan Hikespi pada tahun 1983.
Pada tahun tersebut bermunculan club-club speleologi di Indonesia seperti ASC,dll. Sehingga akhir-akhir bermunculan divisi-divisi caving.


Sunarti
(Pinus) 
NTA : AT.160794.XXII.173.PA
(sumber: Mapagama, pendidikan div.caving, 2008)